Musim kemarau telah tiba, kesulitan air bersih semakin dirasakan betul oleh warga Serpong, Tangerang. Kesulitan air itu bukan hanya diperngaruhi oleh faktor mengeringnya sumber air, namun juga terjadinya gangguan dari PDAM. Usut punya usut, bahkan warga Serpong terpaksa mandi dua hari sekali untuk menghemat air.
PDAM yang bermasalah dan tidak mengalirkan air bersih untuk warga Serpong dalam beberapa waktu ini adalah PDAM Tirta Kerta Raharja atau TKR Kabupaten Tangerang. Sebenarnya warga Serpong berhak mendapatkan pelayanan khusus di luar TKR Kabupaten Tangerang, sebab sudah masuk wilayah Kota Tangerang Selatan.
Sayangnya, sampai dengan saat ini fasilitas itu belum terealisasikan sehingga apabila terjadi gangguan dari PDAM TKR Kabupaten Tangerang, otomatis warga Serpong pun terkena dampaknya. Permasalahan air bersih yang tidak bisa mengalir dengan semestinya dipengaruhi oleh permasalahan pipa di lapangan.
Warga Pesona Serpong Jarang Mandi Karena Tak Ada Air
Fakta bahwa warga Serpong jarang mandi, bahkan kabarnya mandi dua hari sekali tidak hanya dirasakan di Serpong. Sebab beberapa warga di kawasan Kabupaten Tangerang pun mengalami hal serupa. Umi, selaku ketua RW Pesona Serpong, Keranggan, Setu, Tangerang Selatan mengatakan hal demikian.
Beliau mengungkapkan bahwa kecemasan warga akan menipisnya pasokan air bersih semakin hari semakin dirasakan karena air sumur pun kian lama kian mengering. Pihak PDAM Kabupaten Tangerang sendiri sebenarnya sudah melakukan upaya penyuplaian air bersih dengan menggunakan mobil tangki.
Usaha untuk mendapatkan air bersih itu tidaklah mudah, sebab setiap warga harus antri pada pukul 13.00 siang berdesakan dengan warga lainnya demi mendapatkan pasokan air bersih. Bukan main-main, kebutuhan warga akan air bersih sangat tinggi karena antrean sudah dimulai bahkan sebelum air tangki datang.
Menurut Umi, ada sekitar 200 kepala keluarga di Perumahan Pesona Serpong yang membutuhkan air bersih. Kemarau panjang yang diperkirakan berlangsung sampai Oktober 2019 akan menambah kesulitan warga jika permasalahan tidak segera diselesaikan. Pasalnya sumur warga pun sudah 3 pekan mengering. Hal tersebut persis seperti yang diakui Umi, selaku ketua RW setempat.
Sumur Bor adalah Solusi Terbaik
Menurut Hasyim, selaku kepala bidang kedaruratan bencana di BPBD atau Badan Penanggulangan Bencana Daerah, lokasi yang terkena dampak gangguan PDAM di Serpong tidak banyak. Sehingga permasalahan akan segera diselesaikan dengan mitigasi, cukup waktu tidak lama untuk menyelesaikannya.
Hasyim menyatakan bahwa ada dua daerah yang terkena dampak kekeringan, baik dari kemarau panjang atau terjadinya gangguan PDAM. Daerah tersebut tidak lain merupakan perumahan pesona Serpong dan Kampung Koceak di Tangerang Selatan. Pemetaan juga sudah dilakukan Dinas Bangunan.
Mitigasi ada dua macam bentuknya, ada mitigasi struktural dan mitigasi non-struktural. Untuk jenis mitigasi struktural adalah pembuatan sumur bor yang bisa diaplikasikan pada posisi seperti sekarang ini. Pembuatan sumur bor dianggap sebagai solusi paling tepat untuk mengatasi kekeringan berkepanjangan.
Dengan dibangunnya sumur bor bagi warga, warga tidak perlu khawatir lagi akan terdampak kesulitan ketika ada gangguan dari pihak PDAM. Baik nanti atau sekarang, penggunaan sumur bor tetap bisa difungsikan dengan baik, entah itu saat musim kemarau melanda atau ketika musim penghujan datang.
Hasyim selaku pihak yang mewakili BPBD Tangerang mengharapkan semoga permasalahan kesulitan air bersih tidak lagi terjadi di Tangerang, khususnya Serpong. Kerja sama pihak-pihak terkait di lapangan juga sangat diharapkan betul, demi merealisasikan solusi untuk banyak orang yang terkena dampak kesulitan air bersih.
Klik di sini untuk pembelian pipa hdpe.
Email :
mitratigaperkasa@gmail.com
sales@klikpipa.co.id
WhatsApp :
0812-1918-9447
0812-8308-8795
Baca Juga : Tahun 2019 Dianggap Sebagai Kekeringan Terparah Sepanjang Sejarah Tangerang
1 Komentar